MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Makalah MSDM
MANAJEMEN  SUMBER DAYA MANUSIA



OLEH
KELOMPOK 2

GHEA NINDA                      ( 1301002030028)
ELA TANIA                          ( 1301002030007)
YULIA RAHMADHANI       (1301002030036)
EKA MUNANDA PRAJA P  (1301002030015)





DIII- KEUANGAN DAN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2015





BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam organisasi apapun Sumber Daya Manusia (SDM) menempati kedudukan yang paling vital. Memang diakui bahwa biaya itu penting. Demikian pula sarana, prasarana dan teknologi. Namun ketersediaan sumber-sumber daya itu menjadi sia-sia apabila ditangani oleh orang-orang yang tidak kompeten dan kurang komitmen. Upaya-upaya untuk merencanakan kebutuhan pegawai (SDM), mengadakan, menyeleksi, menempatkan dan memberi penugasan secara tepat telah menjadi perhatian penting pada setiap organisasi yang kompetitif. Demikian pula kebijakan kompensasi (penggajian dan kesejahteraan) dan penilaian kinerja yang dilakukan dengan adil dan tepat dapat melahirkan motivasi berprestasi pada para pegawai.
Fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia seperti itu masih belum cukup, apabila tidak disertai dengan kebijakan pengembangan dan pemberdayaan pegawai yang dilakukan secara sistematik. Dalam arti yang tradisional, konsep pengelolaan pegawai terbatas pada urusan-urusan manajemen operatif, seperti mengelola data pegawai (record keeping), penilaian kinerja yang bersifat mekanistik (mechanical job evaluation), kenaikan pangkat dan gaji secara otomatis (automatic merit increase). Perhatian terhadap SDM pada masa kini mencakup aspek-aspek yang berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan pegawai (fisik, emosional dan sosial), yang akan berpengaruh secara signifikan terhadap cara-cara mereka bekerja, dan dengan sendirinya berpengaruh terhadap produktivitas mereka.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan pengakuan pada pentingnya tenaga kerja pada organisasi sebagai sumber daya manusia yang vital, yang memberikan sumbangan terhadap tujuan organisasi, dan memanfaatkan fungsi dan kegiatan yang menjamin bahwa sumber daya manusia dimanfaatkan secara efektif dan adil demi kemaslahatan individu, organisasi, dan masyarakat.




1.2TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini untuk:
1.     Penulisan makalah ini di tujukan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata pelajaran manajemen sumber daya manusia
2.     Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Sumber Daya  Manusia.


1.3RUMUSAN MASALAH
1.     Pentingnya MSDM
2.     Apa Definisi MSDM?
3.     Bagaimana Komponen MSDM?
4.     Apa Peranan MSDM?
5.     Bagiaman Perkembangam MSDM?
6.     Apa Metode pendekatan ?
7.     Sebutkan  Fungsi MSDM ?






BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI MSDM
Difinisi manajemen sumber daya manusia mennurut para ahli
1.     Menurut Hasibuan (2000: 10)
            Manajemen  sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Analisis : Dari definisi di atas dapat dilihat bahwa Hasibuan (2000) memberikan penekanan dalam pemahaman MSDM yaitu sebagai sebuah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja. Dalam melakukan kegiatan manajemen sumber daya tidak hanya bagaimana seseorang pimpinan mengetahui potensi pegawainya, namun lebih pada bagaimana seorang pemimpin mendesain sebuah formulasi tertentu dalam mengaplikasikan para sumber daya pegawai yang ada sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Desain yang telah dibuat tersebut diharapkan mampu mengkoordinir keinginan-keinginan para pegawai serta koordinasi antara pegawai dan pimpinan serta antar pegawai. Melalui skema desain yang tepat diharapkan mampu meningkatkan kinerja para pegawai secara efektif dan efisien sehingga mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.     Menurut Moses N. Kiggundu (1989)
MSDM adalah pengembangan dan pemanfaatan pegawai dalam rangka tercapainya tujuan dan sasaran individu, organisasi, masyarakat, bangsa dan internasioanal yang efektif.
Analisis : Dalam definisi menurut Kinggundu (1989) tersebut dapat dilihat bersama bahwa pendapat Kiggundu (1989), Secara garis besar kalimat tersebut memiliki pemahaman MSDM sebagai sebuah upaya mengembangkan potensi para pegawai melalui beberapa pelatihan, baik yang sifatnya umum maupun khusus guna memunculkan pegawai yang benar-benar berkompetensi dalam bidangnya. Menurut Notoatmodjo (1992: 5) pengembangan sumber daya secara mikro adalah suatu proses perencanaan pendidikan dan pelatihan dan pengelolaan tenaga atau karyawan untuk mencapai suatu hasil yang optimum. Sebagai tindak lanjutnya ketika seorang pegawai sudah mampu meningkatkan kapasitasnya, para pegawai tersebut diproyeksikan dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan di awal baik itu keberhasilan individu, masyarakat, maupun organisasi. Namun, dalam pemahaman tentang pengertian MSDM tersebut masih sangat terbatas belum terlalu kompleks hanya sebatas upaya pengembangan serta pendayagunaan pegawai saja dalam mencapai sebuah tujuan yang telah ditetapkan.
3.     Menurut Tulus (1992) dalam Suharyanto dan Hadna (2005 : 13)
Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan tenaga kerja dimaksud membantu tujuan organisasi, individu dan masyarakat.
Analisis: Dalam pemahaman definisi MSDM menurut Tulus (1992) dirasa telah sedikit lebih kompleks jika dibandingkan dengan pemahaman yang sebelumnya dengan melihat beberapa fungsi yang telah mulai dijabarkan sebagai bagian penting dari kegiatan manajemen sumber daya manusia. Dalam pendapat Tulus (1992) tersebut dapat dilihat bagaimana beliau mencoba menjabarkan  pemahaman MSDM yang ditekankan pada efmpat fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Selain itu, dalam definisi di atas dapat dilihat bagaimana Tulus (1992) mencoba memperjelas ataupun memberikan poin-poin penting dalam pemahamannya tentang MSDM, yaitu meliputi pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja. Dalam poin-poin penting yang telah dijabarkan tersebut dinilai mampu melengkapi pemahaman yang digunakan Tulus (1992) dalam mendefinisikan MSDM. Melalui berbagai kegiatan-kegiatan dalam upaya meningkatkan kemampuan para pegawai diharapkan mampu bekerja secara efektif serta efisien tersebut guna mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya  baik itu individu, masyarakat, maupun organisasi.
4.     Menurut Edwin B.flippo
Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian , pengarahan dan pengendalian dari pengadaan,pengembangan , kompensasi , pengintergrasian,pemeliharaan, dan pemberhentian karyawan dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan , individu karyawan dan masyarakat.


2.2  FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
1. FUNGSI MANAJERIAL
A . Perencanaan (Planning)
 Proses penyusunan dan penentuan program yang harus dilakukan oleh  sumber daya manusia yang semua kegiatannya bisa mendukung tercapainya tujuan organisasi.
B. Pengorganisasian (Organizing)
Proses pembagian tugas untuk seluruh SDM atau pegawai yang  dalam organisasi. Dengan demikian, seluruh karyawan lebih mengerti tugas yang harus ia lakukan
C. Pengarahan (Directing)
Pihak manajemen harus memberikan arahan dan bimbingan kepada pegawai agar mereka semua termotivasi untuk menyelesaikan tugas­tugas yang sudah ditetapkan perencanaan.
D. Pengendalian (Controlling)                 
 Fungsi ini baru berjalan ketika seluruh karyawan mulai bekerja. Harus melakukan pengawasan, pengendalian, sekaligus mengontrol seluruh aktivitas karyawan agar karyawan tetap bekerja sesuai koridor yang sudah ditetapkan perusahaan. Pengendalian ini meminimalisir kesalahan.
2. FUNGSI OPERASIONAL
A.    Pengadaan (Procurement)
Manajemen harus bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja perusaha dari jenis hingga jumlah tenaga kerja. Inilah yang dimaksud dengan pengadaan. Pengada berkaitan langsung dengan usaha untuk mewujudkan tujuan perusahaan.

B.    Pengembangan (Development)
Setelah pengadaan dilakukan dan perusahaan mendapatkan diinginkan, manajemen harus melakukan pengembangan melalui pelatihan­pelatihan tertentu se kebutuhan perusahaan. Hal ini harus diterapkan karena setiap SDM pasti memiliki latar belakang yang berbeda­beda.Dengan pengembangan yang dilakukan manajemen, maka pegawai dihar termotivasi untuk meningkatkan prestasi kerja.
C.    Kompensasi (Compentation):
 Kompensasi merupakan salah satu bentuk imbalan atau Kompensasi yang layak akan diberikan kepada karyawan yang bekerja dengan baik dan kontribusi positif bagi perusahaan.
D.  Integrasi (Integration)
  Mengingat seorang karyawan baru harus bekerja di lingkungan yang baru, maka integrasi perlu dilakukan. Jadi, inti dari integrasi adalah usaha untuk menyelaraskan perusahaan dan tenaga kerja.
E.     Pemeliharaan (Maintenance)
Karyawan adalah aset penting dalam perusahaan, namun tidak karyawan bisa bekerja maksimal dengan kondisi yang baik. Maka manajemen harus memerhat karyawan, mulai dari kesehatan, kenyamanan kerja, serta keamanan.
F.     Pemutusan hubungan kerja (Sepration):
Artinya perusahaan mengembalikan orang­orang dalam kepada masyarakat. Dalam pelaksanaannya, perusahaan harus melakukannya sesuai dengan yang ada sehingga karyawan yang sudah berhenti kerja tetap mendapatkan hak­hak mereka semestinya.
G.     Kedisiplinan
Merupakan fungsi yang terpenting di MSDM untuk terwujudnya tujuan , karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal.

2.3  PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Pengimplementasian manajemen sumber daya manusia akan memberikan berbagai manfaat bagi kegiatan pengorganisasian. Peranan MSDM mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencakup masalah – masalah dibawah ini yaitu :
1.     Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerjayang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job specification, job requirement, dan job evaluation.
2.     Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan.
3.     Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian
4.     Meramalkan penawaran dan permintaan, sumber daya manusia pada masa yang akan datang.
5.     Memperkiraan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.
6.     Memonitor dengan cermat undang –undang perburuhan dan kebijaksanaan pembalasan jasa perusahaan-perusahaan sejenis.
7.     Memonitor kemajuan tekhnik dan pengembangan serikat buruh.

2.4 KOMPONEN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Terdapat beberapa komponen pembentuk di dalam Manajemen Sumber Daya Manusia. komponen – komponen tersebut:
1.   PENGUSAHA
Pengusaha adalah setiap orang yang menginvestasikan modalnya untuk memperoleh pendapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menentu tergantung pada laba yang dicapai perusahaan tersebut. 
2.     KARYAWAN
Karyawan adalah manusia yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa pendapatan baik berupa uang maupun bentuk lainya kepada Pemberi Kerja atau Pengusaha atau majikan. Posisi karyawan dalam suatu perusahaan  dibedakan atas dua macam yaitu:
·       Karyawan operasional
Yaitu setiap orang yang secara langsung mengerjakan pekerjaannya sendiri sesuai dengan perintah atasannya
·     Karyawan manajerial
Yaitu setiap orang yang berhak memerintah bawahannya untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dan dikerjakan sesuai dengan perintah. Di dalam karyawan manajerial itu dibedakan atas manajer lini dan manajer staff.
a Manajer lini
Yaitu seorang pemimpin yang mempunyai wewenang lini (line authority), dan berhak bertanggung jawab langsung terhadap realisasi tujuan perusahaan.

b.      Manajer staff
Yaitu seorang pemimpin yang mempunyai wewenang staff (staff authority) yang hanya berhak memberikan saran dan pelayanan untuk memperlancar tugas-tugas manajer lini.
3.     PEMIMPIN ATAU MANAJER
Menurut hasibuan ((Hasibuan,2012:13) Pemimpin adalah seorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan.
Sedangkan kepemimpinan (leadership) adalah suatu sikap atau gaya seorang pemimpi dalam mempengaruhi bawahannya, agar mau bekerja sama secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan bersama sesuai dengan perintah. Setiap pemimpin atau manajer adalah termasuk manajer personalia karena mereka bertugas dalam membawahai karyawan dan karyawan tersebut tentunya adalah manusia dimana manusia (men) merupakan unsur utama dari manajemen Sumber Daya Manusia.
2.5 PERKEMBANGAN MANAJMEN SUMBER DAYA MANUSIA
1.  Generasi Pertama (1800-1940an) : Manajemen Pra Personalia.
Manusia masih dilihat sebagai faktor produksi, sebagai manusia mesin. Owner Manager pemilik sekaligus pengelola, Pengelolaan SDM masih terpuruk.
2.     Generasi kedua (1945-1960an) : Manajemen Personalia
 Manusia dianggap sebagai mesin yang mempunyai perasaan, munculnya serikat pekerja dan adanya analisis jabatan, serta adanya pengelolaan SDM yang lebih baik.
3.     Generasi ketiga (1965-1970an) : HRM atau Manajemen Sumber Daya Manusia.
Manusia sebagai subjek dengan dimulainya pengenalan manajemen sumber daya manusia. Serta Motivasi dan Perilaku kerja merupakan isu penting.
4.     Generasi keempat (1975-1999) : Strategi MSDM.
            Mulai diterapkannya pola strategis dalam mengelola manusia, perkembangan perusahaan tergantung pada daya saing SDM nya, serta manusia sudah dianggap sebagai aset perusahaan.

5.     Generasi kelima (2000 - sekarang) : Brainware Management (Manajemen Perangkat Otak).
Di Indonesia masalah sumber daya manusia baru mulai diperhatikan lebih serius pada tahun 1970-an. Hal ini dibuktikan dengan munculnya Undang-undang tentang tenaga kerja, peraturan upah minum dan kesejahteraan pegawai.
Perkembangan Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan pengembangan dari proses sistematis dalam fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sumber daya organisasi yang berupa manusia dalam rangka pencapaian tujuan bersama, diperlukan kemampuan dari orang-orang yang berkecimpung dan tertarik di bidang Sumber Daya Manusia, yakni Manajer SDM untuk berperan Proactive serta mampu cepat juga tanggap melihat gejolak pasar tenaga kerja yang seringkali berubah tergantung kondisi eksternal sumber daya manusia, yaitu ekonomi, politik dan keamanan.
Sebelum ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia berkembang seperti saat ini, dulu Manajemen SDM lebih terfokus pada hal-hal seperti kegiatan administrasi bagian karyawan, yakni dalam masalah perekrutan, pelatihan dan pengupahan dan sebagainya. Hasil yang diperoleh dari pengelolaan SDM yang baik dapat dipastikan bahwa karyawan yang direkrut telah memenuhi kriteria yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan bagian produksi, bagian fungsional lainnya dan menerima imbalan yang sesuai.
2.6  METODE PENDEKATAN MSDM
1.    PENDEKATAN MEKANIS
Mekanisasi (oromazisasi) adalah mengganti peranan tenaga kerja manusiadengan tenaga mesin untuk melakukan pekerjaan. Penggantian ini didasarkankepada pertimbangan ekonomis, kemanusiaan, efektivitas, dan kemampuan yanglebih besar dan lebih baik.
Pendekatan mekanis ini menitikberatkan analisisnya kepada spesialisasi,efektivitas, standardisasi, dan memperlakukan karyawan sama dengan mesin.Spesialisasi semakin mendalam dan pembagian kerja semakin mendetail sebagaiakibat perkembangan perusahaan dan kemajuan teknologi canggih. Dalam hal iniseorang pekerja hanya mengerjakan satu jenis pekerjaan saja.





Pendekatan mekanis ini akan mengakibatkan timbulnya masalah-masalah berikut:
A.  Pengangguran Teknologis
Mekanisasi berarti bahwa pekerjaan yang dilaksanakan dengan metode padat karya (labor intensive) menjadi metode utama modal (capital intensive).Penggantian metode kerja ini akan mengakibatkan banyak pekerja yangkehilangan pekerjaannya, sebab tenaga satu mesin dapat mengganti pekerjaandari banyak orang.
B.   Keamanan Ekonomis
Keamanan ekonomis dimaksudkan ketika seseorang karyawan takutdiPHK, sehingga dia kehilangan pekerjaan yang mengakibatkan kehilangan pendapatannya.
C.  Organisasi Buruh
Pengangguran teknologi, keamanan ekonomis dan politis mendorongterbentuknya organisasi buruh atau serikat-serikat buruh. Organisasi buruh inimulanya terbentuk dalam setiap perusahaan, tetapi kemudian berkembanglahorganisasi buruh nasional dan internasional.
Organinisasi buruh ini berkembang dan semakin kuat dengan tujuan utamamelindungi kepentingan buruh dari perlakuan yang sewenang-wenang olehmajikan atau manajer serta ditunggangi oleh unsur-unsur politis dari golongan-golongan tertentu.
Reaksi manajer atau majikan untuk menghadapi organisasi buruh, antara lain:
·       menolak mempekerjakan mereka yang menjadi anggota serikat organisasi buruh,
·        membuat daftar hitam (black list) mengenai orang-orang yang telah masuk organisasi buruh dan daftar ini diedarkan kepada perusahaan-perusahaanlain,
·        memasukkan unsur politik sebagai alasan penolakan pembentukanorganisasi buruh di perusahaan.

D.  Kebanggaan dalam Pekerjaan
Dengan pembagian kerja yang berdasarkan spesialisasi secara mendetailmaka setiap buruh hanya mengerjakan semacam pekerjaan saja. Hal ini akanmeningkatkan keterampilannya, tetapi di sisi lain pekerjaan menjadimembosankan, dan kebanggaan terhadap pekerjaan semakin rendah, sebabhasil akhir dari pekerjaan itu dirasa kurang berarti.

2.    PENDEKATAN PATERNALIS
Pada pendekatan paternalis (paternalistic approach), manajer untuk peng-arahan bawahannya bertindak seperti bapak terhadap anak-anaknya. Para bawahan diperlakukan dengan baik, fasilitas-fasilitas diberikan. Bawahan diperlakukan dengan baik, fasilitas-fasilitas diberikan, bawahan dianggapsebagai anak-anaknya. Misalnya, diberikan pinjaman uang serta didirikan tokosehingga karyawan dapat membeli keperluannya secara kredit.

3.    PENDEKATAN SISTEM SOSIAL
Pendekatan sistem sosial ini memandang bahwa organisasi / perusahaanadalah suatu sistem yang kompleks yang beroperasi dalam lingkungan yangkompleks yang bisa disebut sebagai sistem yang ada di luar.
Manajer mengakui dan menyadari bahwa tujuan organisasi / perusahaan baruakan tercapai jika terbina kerja sama yang harmonis antara sesama karyawan, bawahan dengan atasan, serta terjadi interaksi yang baik di antara semuakaryawan. Pemikiran ini didasarkan pada adanya saling ketergantungan, interaksi,dan keterkaitan di antara sesama karyawan.
Sistem adalah suatu proses yang terdiri dari berbagai unsur atau komponenyang satu sama lain berkaitan secara struktural dan fungsional, saling menunjangdan mengisi, sesuai dengan peran dan kedudukan masing-masing namunkeseluruhannya secara mutlak didukung oleh setiap komponen, betapapun kecilnilainya.
Jadi setiap sistem mengandung masukan (input), proses, keluaran (output),dan merupakan sebuah kesatuan yang bekerja sendiri.Komunikasi yang diterapkan hendaknya komunikasi dua arah (two way /trafic), dan umpan balik (feed buck) yang positif. Dengan komunikasi dua arahmaka akan terbina saling pengertian, yang akhirnya terbentuk suatu hubungansosial yang baik dan menguntungkan.





BAB III
PENUTUP
3.1   KESIMPULAN
               Perencanaan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan merupakan peran yang harus dijalankan sehingga sebagai bagian dari suatu perusahaan, departemen sumber daya manusia memiliki fungsi “sebagai pemain kunci dalam menolong perusahaan-perusahaan mencapai tujuan-tujuan strategis”. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah fungsi yang berhubungan dengan mewujudkan hasil tertentu melalui kegiatan orang -orang. Hal ini berarti bahwa sumber daya manusia berperan penting dan dominan dalam manajemen.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan strategis suatu perusahaan hanya akan dapat tercapai jika perusahaan tersebut didukung oleh sumber daya manusia yang andal dan menguasai bidangnya masing-masing. Penguasaan bidang pekerjaan merupakaan hal mutlak yang yang harus dimiliki oleh setiap personal yang bekerja di suatu perusahaan.

3.2   SARAN
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah  ini masih terdapat banyak kesalahan oleh karna itu kritik dan saran membangun dari dosen mata kuliah Manajemen sumber daya manusia  agar di kemudian hari dapat sesuai dengan yang di harapkan.




DAFTAR PUSTAKA

·       Kadarisman,Dr.M.(2012).Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia.Jakarta:PT RajaGrafindo Persada.
·       Sunyoto,Danang.(2012).Teori,Kuesioner,dan analisis data Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service.
·       Hasibuan, Malayu.(2012).Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi.Jakarta: PT bumi aksara.
·       http://id.wikipedia.org/wiki/Buruh, akses 2 Nov. 14)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

badan usaha perseorangan

MADOFF (SKEMA PONZI) ...