MADOFF (SKEMA PONZI) ...
MAKALAH ANALISIS LAORAN KEUANGAN
MADOFF
(SKEMA PONZI )
DIII
KEUANGAN DAN PERBANKAN
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
SYIAH KUALA
BANDA
ACEH
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dunia
Globalisasi merupakan hal yang sudah tak asing lagi bagi kita semua. Dunia
globalisasi telah masuk ke semua negara tak heran globalisasi membawa hal yang
baik dan buruknya. Globalisasi telah berkembang merambat kedunia perekonomian
biasanya berupa penanaman modal pada suatu sektor industri. Setiap individu pada
dasarnya memerlukan investasi.
Investasi adalah
penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh
keuntungan di masa mendatang. Secara umum investasi atau penanaman modal dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan baik oleh orang pribadi
(natural person) maupun badan hukum (juridical person) dalam upaya untuk
meningkatkan dan/atau mempertahankan nilai modalnya, baik yang berbentuk uang
tunai (cash money), peralatan (equipment), aset tidak bergerak, hak atas
kekayaan intelektual, maupun keahlian.
Dalam dunia
bisnis saat ini sangat perlukan investasi.
Investasi merupakan hal yang sangat penting yang tidak dapat dipisahkan lagi
dari kegiatan bisnis. Investor – investor harus sangat berhati – hati dalam
menanamkan modalnya pada perusahaan
saham jangan sampai para investor menjadi korban dari investasinya sendiri.
Seperti terdapat dalam salah satu kasus yang telah terjadi pada tahun
belakangan ini yang dilakukan oleh Bernard madoff, dimana dalam kasus ini madoff membuka sebuah
perusahaan yang bergerak dalam bidang investasi. Banyak orang yang beramai –
ramai ingin menginvestasikan dananya pada madoff, karna mereka bangga dan
merasa aman karena dananya dikelola orang dengan level pengalaman seperti
madoff. Madoff menjalankan bisnis investasi tersebut dengan menggunakan skema
ponzi, dimana skema ponzi mengandung unsur penipuan. skema ini dapat berjalan
dengan adanya kepercayaan dari investor untuk menyerahkan uang untuk investasi
kepada perusahaan securitas untuk waktu yang lama tanpa adanya penarikan dana
yang besar secara tiba-tiba.
Skema Ponzi,
atau dikenal pula dengan pola piramida, merupakan tipe penipuan investasi yang
paling mudah, paling sederhana, dan paling klasik. Kenyataan bahwa skema ini
digunakan oleh seorang bankir investasi terkemuka di Amerika Serikat, Bernie
Madoff, dan berhasil menipu investor (dan regulator) hingga 50 miliar dollar.
Skema Ponzi juga
mengandung Money game. Money game adalah sebuah peusahaan pembohong yang akan
merugikan member dan seluruh masyarakat, karena tidak memperoleh produk senilai
uang yang telah disetorkan oleh mamber bersangkutan. Setiap member yang
bergabung di perusahaan multi level
marketing tidak boleh dirugikan.
Para investor
harus berinvestasi investor harus perlu adanya pengambilan keputusan dalam menanamkan modalnya jangan sampai para investor terjebak dalam investasi dengan
menggunakan madoff yang menggunakan skema ponzi karena skema ponzi memberikan informasi yang tidak
sesuai , tidak trasparan dan itu adalah
kecurangan , adanya suatu
tindakan penipuan maka tujuan yang diinginkan tidak akan tercapai.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana
profil Madoff ?
2. Apa
kasus dari Madoff tersebut ?
3. Bagaiamana
tindakan hukum dalam kasus Madoff ?
4. Bagaimana
fraud acconting yang dilakukan Madoff ?
1.3 TUJUANNYA
1. Untuk
mengetahui kasus madoff
2. Untuk
mengetahui skema ponzi yang dilakukannya kepada para korban.
3. Untuk
mengetahui tindakan pemerintah dalam menangani kasus Madoff.
4. Untuk
mengetahui bagaimana fraud acconting dalam kasus Madoff.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
PROFIL BERNARD MADOFF
Bernard
Lawrence Madoff lahir pada tanggal 29 April 1938 di New York. Orangtuanya,
Ralph dan Sylvia Maxdoff yang merupakan imigran yang berasal dari Polandia,
mempunyai usaha di bidang finansial. Namun, bisnis yang dijalankan oleh
orangtuanya tidak berjalan begitu sukses. Pada tahun 1956, barang-barang yang
digadaikan dan belum dibayar oleh orang tua Madoff mencapai USD 13.000 dan baru
lunas pada tahun 1965. Namun, Madoff muda tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa
ia juga tertarik dengan bidang yang orangtuanya tekuni.
Madoff
semasa mudanya lebih sibuk dengan pacarnya yang bernama Ruth Alpern yang ia
kenal sejak sekolah menengah pertama. Pada tahun 1952, Madoff bersekolah di
sekolah menengah atas Far Rockaway. Pada saat itu, ia menekuni hobi renangnya
dan bekerja sebagai pelatih renang sekaligus penjaga pantai di Silver Point
Beach Club dan mencoba menabung untuk investasi selanjutnya. Setelah ia lulus
sekolah menengah pertama pada tahun 1956, Madoff melanjutkan pendidikannya di
Universitas Alabama. Di universitas tersebut ia sempat kuliah selama setahun
sebelum akhirnya transfer ke Universitas Hofstra.
Pada tahun
1959, ia menikah dengan Ruth, gadis yang telah ia pacari sejak mereka di
sekolah menengah pertama. Setahun kemudian, ia mendapatkan gelar Barchelornya
di bidang ilmu politik di Universitas Hofstra. Ia pun memutuskan untuk bekerja
di pasar saham Manhattan sambil melanjutkan pendidikannya di bidang hukum di
Sekolah Hukum Brooklyn. Setahun kemudian, ia memutuskan untuk tidak melanjutkan
kuliahnya dan mulai mendirikan perusahaannya sendiri yang bernama Bernard L.
Madoff Investment Securities (LLC) dengan uang yang telah ia tabung sebesar USD
5.000.
Dengan
bantuan mertuanya yang pernah bekerja di C.P.A., bisnisnya pun mampu menarik
banyak perhatian para investor dan berkembang dengan cepat. Bahkan pada tahun
1980an, perusahaannya mampu memiliki 5 persen perdagangan di New York Stock
Exchange dan semakin berkembang. Seiring dengan perkembangan tersebut,
perusahaan Madoff Securities miliknya pun mulai menggunakan teknologi komputer,
dan berubah nama menjadi NASDAQ (National Association of Securities Dealers
Automated Quotation), dengan Madoff sebagai presiden direkturnya.
Namun, pada
tanggal 10 Desember 2008, Madoff terjerat kasus penipuan surat-surat berharga
investornya. Saat investigasi lebih jauh dilakukan, Madoff akhirnya mengaku ia
telah menghabiskan uang para investornya sebesar 50 miliar dolar. Pada tanggal
29 Juni 2009 ia pun akhirnya divonis dengan hukuman selama 150 tahun, di mana
saat itu ia sudah berumur 71 tahun.
2.2
KASUS BERNARD L. MADOFF
Kasus penipuan ini berawal dari seorang yang
bernama Bernard Lawrence.
Madoff adalah pengusaha dan mantan
kepala dari bursa saham NASDAQ. Ia mulai membangun firma Wall Street,
Bernard L. Madoff Investment Securities LLC pada tahun 1960 dan
merupakan direkturnya sampai tanggal 11 Desember 2008, ketika ia ditahan dan didakwa atas penipuan
sekuritas.
Perusahaan yang dibangun oleh
madoff ialah perusahaan pialang dan perusahaan yang mengelola dana-dana warga
kaya. Selama ini reputasinya amat bagus, sekaligus
membolehkan para investor termasuk badan amal Yahudi menyimpan milyaran dolar
uang kepadanya. Firma Madoff merupakan salah satu bisnis penggerak pasar
terbesar di Wall Street. Madoff berhasil memperoleh klien-klien yang
terpandang seperti HSBC, BNP Paribas,
Nomura, AXA, Royal Bank of Scotland, Fortis, Swiss Life Holding, UBS, Jewish
Community Foundation, dll. Perusahaan – perusahaan tersebut merupakan yang
termasuk menjadi korbannya madoff. Mereka percaya penuh pada Madoff,
sehingga mengabaikan sinyal-sinyal bahaya yang hadir. Menurut Robert Lenzner,
National Editor Forbes, banyak orang yang beramai-ramai ingin menginvestasikan
dananya pada Madoff, karena mereka bangga dan merasa aman karena dananya
dikelola orang dengan level pengalaman seperti Madoff. Madoff menarik bagi para investor karena
menghasilkan return yang stabil. Tidak rugi, namun tidak juga return tinggi,
hanya sekitar 10 hingga 11 persen per tahun. Sehingga, mungkin banyak yang
mengira investasi yang dikelola Madoff ini cenderung tidak terlalu berisiko.
Mekanisme kerja Madoff sesungguhnya tidak ada yang tahu pasti. Namun
diperkirakan, kondisi perekonomian dan pasar modal yang lemah turut berakibat
buruk bagi Madoff.
Pada 2008 kedok
perusahaan terbongkar. Saat puncak krisis ekonomi AS pada tahun itu, perusahaan
tidak lagi bisa memberikan keuntungan. Bahkan, kemudian ketahuan semua dana
investasi, termasuk milik sutradara kondang Steven Spielberg, ludes. Total dana
investasi yang lenyap lebih dari 50 miliar dollar AS.
Pada
saat itu, ketika beberapa investor meminta penebusan senilai $7 miliar, maka ia
kelimpungan hingga akhirnya mengakui kejahatannya. Selama ia mengalami kerugian
dari trading, Madoff membayarkan return investor dengan dana yang disetor oleh
investor lainnya. Kasus ini terbongkar tidak lain dari anak-anaknya madoff itu
sendiri yaitu Mark dan Andrew madoff Karena ia telah mengaku kepada
anak-anaknya jika bagian pengurusan aset firmanya merupakan suatu skema Ponzi
yang besar, dalam kata lain "suatu penipuan yang besar". Pengumuman
ini pun diserahkan kepada pihak yang berwenang. Berdasarkan pengakuan kedua
anaknya perusahaan hanya punya sisa dana sekitar $200 atau $300 juta saja.
Jadi, kelihatannya klien-klien terpaksa harus melakukan writedown terhadap
kegagalan investasinya di Madoff. Tercatat tanggal 17 November, asset di bawah
manajemen perusahaannya sebesar $17.1 miliardollar.
Madoff mengatakan bisnis dia menganut sebuah skema
Ponzi, dan seluruh media utama dunia melaporkan sesuai dengan apa yang dia
katakan. Orang-orang mulai sibuk menjelaskan apa itu skema Ponzi, tetapi tak
seorang pun memaparkan secara detail bagaimana bisa bisnis Madoff adalah skema
Ponzi. Madoff telah mempraktekkan Skema Ponzi secara pasif selama 30 tahun dan
kasusnya baru terungkap pada 2008.
Skema ponzi merupakan sebuah istilah
untuk praktek kotor dalam bisnis keuangan yang menjanjikan pemberian keuntungan
berlipat ganda yang jauh lebih tinggi dari keuntungan bisnis riil bagi investor
yang mau menyimpan dana investasinya lebih lama di perusahaan investasi seperti
Sekuritas, Bank, Asuransi ataupun Investment Banking. Para investor umumnya
tidak tahu dan tidak mau tahu dari mana perusahaan membayar keuntungan yang
dijanjikan. Dalam skema Ponzi, investor dijanjikan akan mendapatkan penghasilan
dengan cara cepat dan berlipat dari sejumlah uang yang diinvestasikan. Padahal,
imbal hasil dalam jumlah besar yang diterima oleh seorang investor tersebut
sebenarnya berasal dari uang yang disetorkan oleh investor lain.
Skema ini layaknya money game
dimana tak ada transaksi riil yang terjadi, namun berupa gali lubang
tutup lubang. Jadi keuntungan yang didapatkan investor awal, diperoleh dari
uang pendaftaran investor baru. Begitu seterusnya hingga suatu saat ketika
jumlah investor baru terlalu sedikit, Pengelola usaha tak mampu membayar
keuntungan untuk investor awal, yang akibatnya macet. Dan ketika investor yang
mendaftar belakangan ingin menarik dana mereka, modal mereka sudah habis.
Skema ponzi adalah skema pyramid investasi dimana ia
melakukan penipuan dengan membayar investor lama dengan menggunakan uang
investasi dari investor yang baru bergabung, yang berjenjang seperti pyramid.
Skema ini dapat berjalan dengan adanya kepercayaan dari investor untuk
menyerahkan uang untuk investasi kepada perusahaan sekuritas untuk waktu yang
lama tanpa adanya penarikan dana yang besar secara tiba-tiba.
Ada pun ciri – ciri skema ponzi itu sendri sebagai berikut :
1.
Sistem bertingkat dan jejaring
2.
Investor baru membayar profit
investor lama
3.
Tak ada transaksi riil. jika terlihat
ada, itu hanya kamuflase atau cover nya saja. Disamarkan dengan menyertakan
produk atau jasa yang disebut dengan inventory loading
4.
Menjanjikan keuntungan berlipat ganda
dan fix di depan, bahkan bisa lebih dari 100 persen setahun.
Adapun tanda-tanda peringatan dari skema Ponzi antara
lain pengembalian investasi yang tinggi dengan sedikit atau tanpa risiko, sulit
memahami investasi dengan kurangnya informasi dan masalah penerimaan
pembayaran. Istilan lain yang menyembunyikan sifat sejati Ponzi adalah program
investasi tinggi.
Nama
Ponzi diambil dari seorang penipu bernama Charles Ponzi yang tinggal di Boston,
AS. Ponzi terkenal dengan penipuannya karena menawarkan investasi berupa
transaksi spekulasi perangko AS terhadap perangko asing di era 1919-1920. Yang
pertama kali mempraktekan skema investasi ini.
Ponzi menjual gagasan
untuk berinvestasi di luar negeri dengan membalas kupon perangko. Konsepnya
kupon itu dapat dibeli di satu negara dan ditebus di negara lain. Perbedaan
harga itu akan membawa keuntungan kepada investor.
Ponzi menjual gagasan itu dengan menghasilkan bunga 50 persen
dalam 45 hari, dan 100 persen dalam 90 hari. Dalam hanya beberapa bulan ia
sudah mengantongi US$ 20 juta setara US$ 222 juta pada saat ini.
Akhirnya Ponzi ditangkap dan didakwa dengan 86 tuduhan
penipuan. Ponzi berutang sekitar US$ 7 juta, dan menghabiskan waktu 14 tahun
penjara. Ia meninggal dalam keadaan bangkrut pada 1949 di Rio de Janeiro,
Brazil.
Sejak Charles Ponzi, penipuan seperti itu merajalela pada
abad 20 dan 21. Dalam 10 tahun terakhir, penipuan investasi ini tampaknya telah
meledak dengan lebih banyak korban, uang dan liputan media yang berlebihan.
Dalam perbedaan pengelapan madoff dan ponzi dapat dikatakan
Madoff mengelapkan nilai riilnya 172
kali lebih besar dari Ponzi. Ini membuat Charles Ponzi seperti amatir. Walaupun
demikian, sistem piramida tetap disebut dan mempunyai nama alias sebagai skema
Ponzi, dan bukan skema Madoff. Dalam membandingkan antara Madoff dan Ponzi, kita
harus mengukurnya dengan emas bukan dengan dollar, karena emas adalah uang
sejati, sedang dollar adalah uang kertas, uang ciptaan dan hasil manipulasi
politikus yang nilainya tergerus dengan masa. Kalau diukur dengan uang dollar
Amerika Serikat maka Madoff lebih besar 7000 kali dari Ponzi. Tetapi Ponzi lah
yang mendapat nama.
Sedangkan mekanisme kerja madoff
adalah membayar keuntungan bagi investor lama dengan uang yang berasal dari
investasi baru. Madoff
memberikan pengembalian yang sangat menguntungkan sehingga orang-orang sangat
menginginkan untuk berinvestasi pada perusahaannya tanpa tahu tindakan penipuan
ini. Skema Ponzi ini dapat berjalan juga jika dalam waktu yang singkat tidak
ada penarikan uang investasi dalam jumlah besar, sehingga perusahaan securities
yang melakukan skema ini dapat tetap membayar pengembalian.
Aakhirnya pada Desember 2008 madoff
di tangkap. Dalam pengadilan
yang berlangsung pada tahun berikutnya, Madoff dijatuhi hukuman 150 tahun
kurungan.
Akibat skandal
Madoff, seorang manager investasi asal Prancis Thierry de la Villehuchet (65)
bunuh diri. Tubuh Villehuchet ditemukan kaku pada 23 Desember 2008 setelah skandal Madoff terbongkar. Pendiri
Access International itu telah menggiring kliennya rugi sekitar 2,79 miliar
dolar AS atau sekitar 30 triliun rupiah. Villehuchet setidaknya mengelola dua
miliar Euro atau 79 juta dolar AS untuk kliennya dari Eropa, yang tiga
perempatnya diinvestasikan di Madoff sampai skandal itu terbongkar.
Salah seorang korban
yang tertipu, Ilene Kent mengomentari pengakuan madoff dipengadilan Manhattan,
“saya pikir Madoff minta maaf hanya karena ia tertangkap, bukannya minta maaf
atas apa yang ia lakukan. Ia menipu habis-habisan yayasan Holocaust dari Eli
Wiesel. Ia tahu sedang menjalankan permainan kotor dan menghabiskan uang yang
ia curi. Ini hal yang mengejutkan bagi saya.”
Di Inggris, seorang
pensiunan tentara, bunuh diri karena tak kuat menanggung kesedihan karena
uangnya ambles akibat instrumen invcstasi Madoff. William Foxton
menginvestasikan sekitar 1 juta poundsterling simpanan keluarganya. Pria
berusia 65 tahun itu menembal kepalanya dengan sepucuk pistol semi otomatis
ketika duduk di kursi taman di dekat rumahnya pada 13 Februari lalu. Foxton
menulis pesan terakhir yang menyebut dua manajer investasinya terseret pada
instrumen Madoff.
Korban-korban Madoff lainnya
bersuara. Seperti dikutip dari AFP, berikut daftar korban penipuan
Madoff:
·
Bapepam Spanyol mengungkapkan, lembaga investasi
Spanyol yang memiliki eksposure langsung di perusahaan investasi Madoff
mencapai US$ 147 juta.
·
Santander
mengakui adanya potensi kerugian hingga US$ 3 miliar dari Madoff Investment
Securities.
·
Aozora Bank memiliki eksposure di investasi Madoff
senilai US$ 137 juta
·
Niponkoa Insurance Co dan Mitsui Sumitomo Insurance dan
Daiwa Securities juga sudah mengakui adanya potensi kerugian beberapa ratus
juta yen.
·
Nomura Holdings
dengan eksposure 27,5 miliar yen.
·
Bank swasta
Austria, Medici mengakui eksporuse US$ 2,1 miliar melalui dua lembaga
investasinya.
·
Fortis dengan
eksposure US$ 1,2 miliar
·
HSBC dengan eksposure US$ 1 miliar.
Runtuhnya
skema Ponzi gaya Madoff ini, tak ayal akan membuat krisis keuangan global
semakin kencang menghantam. Karena diindikasikan banyak bank-bank besar dunia
menitipkan dananya dalam instrumen investasi Madoff. Bank besar Jepang Nomura
Holding, BNP Paribas dari Prancis, Neue Privat Bank dari Swiss, bahkan bank
terbesar kedua di Eropa Banco Santander merugi 61 triliun rupiah akibat Madoff.
Sangat mungkin terjadi investor Indonesia juga terseret dalam jerat skema Ponzi
ala Madoff.
2.3 TINDAKAN PEMERINTAH UNTUK MENANGANI KASUS
MADOFF
Pada 10
desember 2008 ia di tahan, dan pada tanggal 12 Maret 2009 ia divonis
selama 150 tahun tetapi menurut perhitungan pakar hukum madoff hanya akan
divonis hukuman penjara maksimal 20 tahun. Ini merupakan hukuman tertinggi yang
setara dengan hukuman seumur hidup.
Agen
Federal Bureau of Investigation (FBI) menahan Madoff lalu menuduhnya
dengan dugaan penipuan sekuritas. Lima hari setelah ditahan, aset-aset Madoff
dan firmanya pun dibekukan, sementara seorang kurator dilantik untuk
menangani kasus terkait. Sejumlah investor, wartawan dan ekonom telah
mempersoalkan kenyataan yang dibuat oleh Madoff bahwa ia tidak mendapatkan
bantuan dari siapa pun dalam tindakannya selama ini. Pihak penegak hukum terus
menyelidiki sekiranya ada orang lain yang melibatkan diri dalam skema penipuan
Madoff. Securities and Exchange Commission menjalankan penyelidikan
terhadap praktik bisnis Madoff sejak tahun 1999, yang dikritik karena tidak
ditangani secara professional.
Kasus
penipuan terbesar dalam sejarah pasar finansial AS ini turut mencoreng citra
Securities and Exchange Commission atau Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
AS. Sinyal yang Terabaikan Skandal Madoff ini merupakan salah satu bukti lain
kegagalan SEC dalam regulasi dan pengawasannya. Madoff juga mengakui telah
memberikan informasi palsu yang telah direkayasa kepada SEC.
Namun pada investor mengkritik
kemampuan SEC mengawasi pasar. SEC sebelumnya juga dinilai gagal mengawasi
pasar sehingga produk-produk spekulatif beredar dengan liar dan berujung pada
krisis finansial. Kini mereka mengecam SEC karena penipuan yang sudah
berlangsung bertahun-tahun bisa terjadi tanpa terendus sedikitpun.
Kejaksaan
mengumumkan akan menyita harta kekayaan madoff hingga senilai $170 milyar,
jumlah ini merupakan perhitungan dari kerugian yang ditimbulkan oleh bisnis
investasi madoff. Akan tetapi spekulan keuangan itu madoff mengaku dari seluruh
uang yang ia kelola hanya tertinggal ratusan juta dollar saja.
Dalam kasus ini Wali amanat (trustee) korban penipuan
raja ponzi, Bernard Madoff terus mengupayakan pengembalian dana investor. Wali
amanat korban Madoff baru saja meraih tambahan dana ganti rugi sebesar 145
juta dollar AS. Dana ganti rugi ini dikantongi wali korban Madoff lewat
dua kesepakatan dengan perusahaan investasi yang mengelola dana Bernard L.
Madoff Investment Securities LLC."Pengadilan telah menyetujui pengembalian
uang senilai 95 juta dollar AS dari mitra Bernard L. Madoff
Investment Securities LLC, Senator Fund SPC," ujar Irving Picard, Wali
Amanat eks Investor Madoff.
Dana ganti rugi investor korban Madoff telah mencapai
10,5 miliar dollar AS. Angka ini setara dengan 60 persen dari total
kerugian 17,5 miliar dollar AS yang ditanggung nasabah. Dari total
dana 10,5 miliar dollar AS yang terkumpul, sebanyak 6
miliar dollar AS telah mengalir ke kantong para investor. Wali amanat
investor Madoff terus memburu sejumlah aset Madoff yang tersebar kepada pihak
ketiga.
Pengembalian dana ganti rugi sebesar
10,5 miliar dollar ASdikumpulkan wali amanat dalam tempo enam tahun
terakhir. Sasaran utama wali amanat adalah pihak ketiga yang berstatus
perusahaan investasi yang mengelola dana Bernard L. Madoff Investment Securities
LLC.
Selain wali
amanat, mantan Ketua Securities and Exchange Commission (SEC) AS, Richard
Breeden, membentuk keranjang dana khusus yang berfungsi memberikan kompensasi
kepada investor dan rekanan Madoff yang kehilangan duit. Breeden mengawasi dana
mencapai 4,05 miliar dollar AS.
Bank
terbesar Amerika, JP Morgan Chase, memenuhi pembayaran fenalti sebesar
2,5 miliar dolar kepada pemerintah, sekaligus sebagai ganti rugi bagi korban skema
Ponzi Bernie Madoff. Denda ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah
Amerika.
2.4 FRAUD ACCONTING
Dalam
akuntansi, dikenal dua jenis kesalahan yaitu kekeliruan ( error ) dan
kecurangan ( fraud ). Kedua jenis kesalahan ini dapat bersifat material dan non
material. Perbedaan antara kedua jenis kesalahan ini hanya dibedakan oleh
jurang yang sangat tipis, yaitu ada atau tidaknya unsur kesengajaan. Untuk itu
dibutuhkan keahlian profesional untuk bisa membedakan antara kedua jenis
kesalahan tersebut. Standarpun mengenali bahwa sering kali mendeteksi
kecurangan lebih sulit dibandingkan dengan kekeliruan karena pihak manajemen
atau karyawan akan berusaha menyembunyikan kecurangan itu.
Fraud
merupakan suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh pihak didalam maupun
luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau
kelompok yang secara langsung merugikan orang lain. Secara umum fraud terdiri
dari dua golongan, yaitu pengelapan aktiva ( misapporopriation ) dan kecurangan
pelaporan keuangan ( fraudulen financial reporting )
Kecurangan
dalam laporan keuangan dapat menyangkut tindakan seperti sebagai berikut :
1.
Manipulasi, pemalsuan atau perubahan catatan akuntansi
atau dokumen pendukungnya yang menjadi sumber data bagi penyajian laporan
keuangan.
2.
Representasi yang salah dalam atau penghilangan dari
laporan keuangan peristiwa, transaksi, atau informasi signifikan.
3.
Salah penerapan secara sengaja prinsip akuntansi yang
berkaitan dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.
Adapun klasifikasi
tindakan yang meliputi kecurangan laporan keuangan adalah sebagai berikut :
Ø Pertama,
sengaja distorsi laporan keuangan sebagai alat untuk bertindak curang dengan
mengecoh pemakai atau kelompoknya tentang hasil usaha perusahaan. Dalam hal ini
yang menerima keuntungan langsung adalah pihak perusahaan atau pelaku
kecurangan. Adapun tujuan khusus dari tindakan ini adalah :
a.
Mendapatkan kredit, modal jangka panjang, atau
tambahan modal investasi berdasarkan informasi keuangan yang di distorsi atau
dihapus.
b.
Menyembuyikan kinerja tidak baik dari perusahaan.
c.
Menghapus hutang pajak.
d.
Manipulasi harga saham.
e.
Menyembunyikan kinerja tidak baik oleh manajemen.
Ø Kedua,
sengaja distorsi laporan keuangan untuk penyamaran tindakan kecurangan. dalam
hal ini yang diuntungkan tetap pihak perusahaan atau pelaku kecurangan. adapun
tujuan khusus dari tindakan ini adalah:
a) Menyembunyikan penjualan fiktif atau
harta milik dipalsukan.
b) Menyembunyikan pembayaran yang tidak
benar.
c) Menyembunyikan tindakan penyelewangan
dana atau harta.
2.4.1 KAITAN FRAUD ACCOUNTING DENGAN KASUS MADOFF
Dalam kasus ini, lima anggota staf
perusahaan turut dinyatakan bersalah karena menutup-nutupi skandal yang
berlangsung lebih dari 30 tahun itu. Kasus Madoff ini merupakan kasus terlama
untuk kategori kejahatan kerah putih dalam sejarah pengadilan di Manhattan, AS.
Lima anggota staf dan eksekutif,
yakni Daniel Bonventre, Annette Bongiorno, Joann Crupi, Jerome O’Hara, dan
George Perez, menyatakan bisnis Madoff punya legitimasi. Namun, para juri telah
mewawancarai 40 saksi dan meneliti ribuan dokumen. Juri menemukan tindakan
kejahatan lain diantaranya :pemalsuan dalam perdagangan saham, penipuan
perbankan, kebohongan pajak, pemalsuan catatan, penggelapan dan pencucian uang.
Pemalsuan itu bertujuan memperlihatkan seolah-olah perusahaan melakukan jual
beli saham, tetapi itu tidak pernah terjadi. Mereka hanya menutup-nutupi dengan
memalsukan berbagai dokumen.
Pada tahun 1999, Harry Markopoulos, seorang
investigator fraud keuangan, setelah mempelajari metode investasi Madoff,
mengirimkan surat tertulis kepada SEC berisikan“Madoff Securities is the world
largest Ponzi Scheme.” SEC telah mempelajari bahwa tuntutan yang spesifik dan
kredibel atas kesalahan finansial Madoff sudah dilakukan sejak tahun 1999, dan
secara berulang sudah menjadi perhatian staff SEC, namun tidak pernah
direkomendasikan kepada komisi untuk diambil sebuah langkah," ujar Cox
dalam pernyataannya.Markopolos terus mengusahakan diadakannya investigasi,
hingga akhirnya pada tahun 2007 SEC melaksanakan investigasi yang kemudian
tidak menghasilkan apapun. Intinya: SEC gagal dalam mengendus fraud terbesar di
dunia sepanjang sejarah, meskipun sudah diberi peringatan. Sinyal lain muncul
dari cara-cara Madoff menjalankan operasional perusahaan sehari-hari yang
kurang transparan. Madoff menjalankan bisnis investasinya dari lantai yang
berbeda dari kantorpusat, serta menyimpan laporan keuangan dalam posisi
terkunci.
Kerugian yang diakibatkan sistem Ponzi ini
sekitar 34 Miliar hingga 50 Miliar Dolar Amerika. Ini adalah tanggung jawab JP
Morgan yang telah gagal memantau rekening Madoff di bank itu. Usut punya usut,
rekening itu digunakannya untuk menipu, sehingga menyebabkan para investornya,
termasuk produser kawakan Steven Spielberg, merugi hingga 17 miliar dolar.
Nilai ini dibayarkannya setelah bersepakat dengan Kejaksaan Agung.
2.5 KAJIAN SECARA SYAR’I
1.
Terdapat
unsur Riba; karena menjanjikan keuntungan fix di depan tidak
perduli perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian
2.
Terdapat
unsur Gharar; karena Tidak memberikan informasi lengkap tentang
usahanya. Tidak ada laporan keuangan perusahaan. Tidak ada prospektus. Tidak
ada bukti legalitas usaha secara hukum
3.
Terdapat
unsur Maysir ; spekulasi atau judi dengan asumsi harga emas
naik. karena bisa untung bisa rugi namun menjanjikan keuntungan tetap dan jika
bisnis ini penipuan dikatakan risiko
Adalah sah jika dikatakan investasi
bodong berbalut “emas” palsu ini TIDAK sesuai SYARIAH.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Investasi atau penanaman modal dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan baik oleh orang pribadi
(natural person) maupun badan hukum (juridical person) dalam upaya untuk
meningkatkan dan/atau mempertahankan nilai modalnya, baik yang berbentuk uang
tunai (cash money), peralatan (equipment), aset tidak bergerak, hak atas
kekayaan intelektual, maupun keahlian.
Bernard
Lawrence. Madoff adalah pengusaha dan
mantan kepala dari bursa saham NASDAQ. Ia mulai membangun firma Wall Street,
Bernard L. Madoff Investment Securities LLC pada tahun 1960 dan merupakan
direkturnya sampai tanggal 11 Desember 2008,
ketika ia ditahan dan didakwa atas penipuan sekuritas.
Madoff
mengatakan bisnis dia menganut sebuah skema Ponzi, dan seluruh media utama
dunia melaporkan sesuai dengan apa yang dia katakan. Skema ponzi adalah
skema pyramid investasi dimana ia melakukan penipuan dengan membayar investor
lama dengan menggunakan uang investasi dari investor yang baru bergabung, yang
berjenjang seperti pyramid. Skema ini dapat berjalan dengan adanya kepercayaan
dari investor untuk menyerahkan uang untuk investasi kepada perusahaan
sekuritas untuk waktu yang lama tanpa adanya penarikan dana yang besar secara
tiba-tiba. Pada 10 desember 2008 ia di tahan, dan pada tanggal 12 Maret 2009 ia divonis
selama 150 tahun tetapi menurut perhitungan pakar hukum madoff hanya
akan divonis hukuman penjara maksimal 20 tahun. Ini merupakan hukuman tertinggi
yang setara dengan hukuman seumur hidup.
Di dalam
kasus Madoff banyak terdapat kecurangan – kecurangan dalam berinvestasi seperti
pemalsuan dalam perdagangan saham, penipuan perbankan, kebohongan pajak,
pemalsuan catatan, penggelapan dan pencucian uang. Pemalsuan itu bertujuan
memperlihatkan seolah-olah perusahaan melakukan jual beli saham, tetapi itu
tidak pernah terjadi. Mereka hanya menutup-nutupi dengan memalsukan berbagai
dokumen. Kasus tersebut sangat merugikan banyak pihak dan mengakibatkan
banyaknya investor – investor mengalami kerugian dalam jumlah besar.
3.2 SOLUSI
Dari kasus Madoff tersebut kita
dapat melihat bahwa penipuan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Dan
dapat dilihat dari kasus ini, sebaiknya investor juga harus berhati-hati dalam
menginvestasikan dananya pada sebuah perusahaan investasi.
Jika ada yang mengatakan bahwa
setiap investasi/bisnis memiliki risiko, Benar bahwa bisnis dan investasi
memiliki risiko. Akan tetapi risiko tidak sama dengan penipuan. Risiko bisa
dikuantifikasi namun penipuan tidak. Skema ponzi adalah penipuan karena
memberikan informasi yang tidak sesuai, tidak transparan, dan itu adalah
kecurangan bukan risiko.
3.3 SARAN
Saran dari kami bagi para calon investor
jangan terlalu banyak percaya terhadap investasi – investasi bodong yang
mungkin akan terjadi di dunia investasi. Dan sebaiknya investor harus lebih
jeli dan teliti dalam menginvestasikan dananya, investor juga harus mencari
tahu darimana perusahaan membayar keuntungan yang dijanjikannya.
Dan dari
makalah kelompok kami menyadari bahwa dalam pembuatan studi
khasus ini masih terdapat banyak
kesalahan oleh karna itu kritik dan saran membangun dari dosen mata kuliah
analisa laporan keuangan agar di kemudian hari dapat sesuai dengan yang di
harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Halim Abdul, 2003, Analisis Investasi, Jakarta,Salemba Empat, Halaman 2
Rokhmatussa’dyah Ana, Suratman, 2011, Hukum Investasi Dan Pasar Modal,
Jakarta:Sinar Grafika Halaman 3
Halim Abdul , Analisis Kelayakan Bisnis, 2009, Yogyakarta, Graha
Ilmu,Halaman 4
Buku Melia Sehat Sejahtera Halaman 60
http://profil.merdeka.com/mancanegara/b/bernard-lawrence-madoff/
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/11/20/090000426/Dana.Milik.Korban.Investasi.Madoff.Kembali.60.Persen
https://id.wikipedia.org/wiki/Bernard_Madoff
https://diaryintan.wordpress.com/2010/11/21/etika-dalam-akuntansi-creative-accounting-fraud-auditing-accounting-dll/>
http://rusdianto.dosen.narotama.ac.id/2012/02/07/ponzimadoffmanusiadananda/
https://sihiteezra.wordpress.com/2009/03/17/skema-ponzi-dan-bunuh-diri/
Komentar
Posting Komentar